Adolf Dassler (lahir di Herzogenaurach, Jerman, 3 November 1900 – meninggal di Herzogenaurach, 6 September 1978 pada umur 77 tahun), biasa dikenal sebagai Adi Dassler adalah pendiri Adidas, perusahaan pakaian olahraga dari Jerman.
Dilatih sebagai tukang roti, Adi Dassler mulai memproduksi sepatu olahraganya sendiri di dapur cuci ibunya setelah kembali dari Perang Dunia I. Ayahnya Christoph - yang bekerja di sebuah perusahaan sepatu, dan saudaranya Zehlein, yang memproduksi sepatu berduri untuk sepatu lari di toko pandai besinya - mendukung Dassler memulai bisnisnya sendiri, Adidas (Adi Dassler). Pada tahun 1924, kakaknya Rudolf Dassler bergabung dengan bisnis itu. Rudolf meneruskan hingga mendirikan saingan bisnis Puma. Pada Olimpiade Musim Panas 1928, Adidas membekali beberapa atlet,
meletakkan batu pertama untuk pendirian bagi pengembangan internasional
perusahaan itu. Pada bulan Mei 1933, Dassler bergabung dengan NSDAP. Ia adalah tokoh sosialis-nasional yang setia dan direkrut untuk berdinas di Wehrmacht pada awal Perang Dunia II. Selama Olimpiade Musim Panas 1936, Dassler memperlengkapi pemenang medali emas Jesse Owens dengan sepatu. Pada tahun 1973, putera Adi, Horst Dassler mendirikan Arena,
produsen peralatan renang. Setelah kematian Adolf Dassler pada tahun
1978, putera dan menantunya Käthe mengambil alih manajemen. Adidas diubah menjadi perusahaan terbatas swasta pada tahun 1989, namun tetap menjadi hak milik keluarga hingga penawaran umum perdananya pada tahun 1995. Menyebut kata 'Adidas,' orang akan mengasumsikannya dengan produk
sepatu, kaos, atau peralatan olah raga. Kalau Anda penggemar bola, dari
setiap pertandingan yang ditayangkan lewat layar, Anda akan dengan mudah
menemukan kata 'Adidas.' Di pinggir lapangan, pada kaos para pemain,
atau pada bola yang ditendang kesana-kemari oleh pemain dari kedua kubu.
Menarik
untuk diketahui apa itu singkatan dari Adidas. Pernah, beberapa waktu
silam di negeri ini 'Adidas' dipanjangkan menjadi 'Ayah dan ibu doakan
aku selalu.' Tapi di luar negeri banyak orang menguraikannya menjadi All
Day I Dream About Soccer. Tapi, singkatan itu tak benar. Kata 'Adidas'
ternyata merupakan kependekan kata dari 'Adi Dessler,' sang penemu dan
pendiri Adidas. Adolf Dassler menggunakan nama panggilannya ''Adi''
sebagai nama perusahaannya yang kini dikenal sebagai Adidas.
Dassler
bertekad menciptakan sepatu berforma tinggi bagi atlet di Jerman dan di
seluruh Eropa. Pada 1925 di sebuah desa kecil di Jerman,
Herzogenaurach, barat daya Nuremberg, Adolf ''Adi'' Dassler'' mulai
menghidupkan 'tiga strip' lambang Adidas. Adi menciptakan Adidas setelah
menyadari adanya kebutuhan performa sepatu atletik. Keluarga Dassler
merupakan keluarga yang kaya warisan dalam persepatuan.
Saudara
laki-laki Adi, Rudolf Dassler, misalnya, menciptakan merek 'puma' pada
1948 setelah berselisih dengan Adi. Dan anggota keluarga Dassler lain,
yang bernama juga Adi Dassler -- persis nama kakeknya, sang pendiri
Adidas, meluncurkan perusahaan sepatu sendiri, AD, yang
mengkonsentrasikan produknya pada alas kaki untuk berpetulangan dan
untuk orang-orang di pinggiran kota.
Kembali ke Adi Dassler.
Bertahun-tahun Adidas terus melakukan upaya perbaikan produksinya.
Banyak orang kemudian mengaitkan perjalanan waktu ini dengan mutu, gaya,
dan reputasi Adidas. Saat ini Adidas merupakan pemasok sepatu atletik
terbesar di Eropa. Ia menduduki peringkat terbesar kedua di seluruh
dunia. Produk Adidas dijual di hampir 200 negara. Pada 1994 sendiri
penjualan Adidas mencapai tiga miliar dolar. Dan pada akhir 1995 Adidas
masuk bursa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar