Selasa, 24 Mei 2016

Pendiri Adidas

Adolf Dassler (lahir di Herzogenaurach, Jerman, 3 November 1900 – meninggal di Herzogenaurach, 6 September 1978 pada umur 77 tahun), biasa dikenal sebagai Adi Dassler adalah pendiri Adidas, perusahaan pakaian olahraga dari Jerman.
Dilatih sebagai tukang roti, Adi Dassler mulai memproduksi sepatu olahraganya sendiri di dapur cuci ibunya setelah kembali dari Perang Dunia I. Ayahnya Christoph - yang bekerja di sebuah perusahaan sepatu, dan saudaranya Zehlein, yang memproduksi sepatu berduri untuk sepatu lari di toko pandai besinya - mendukung Dassler memulai bisnisnya sendiri, Adidas (Adi Dassler). Pada tahun 1924, kakaknya Rudolf Dassler bergabung dengan bisnis itu. Rudolf meneruskan hingga mendirikan saingan bisnis Puma. Pada Olimpiade Musim Panas 1928, Adidas membekali beberapa atlet, meletakkan batu pertama untuk pendirian bagi pengembangan internasional perusahaan itu. Pada bulan Mei 1933, Dassler bergabung dengan NSDAP. Ia adalah tokoh sosialis-nasional yang setia dan direkrut untuk berdinas di Wehrmacht pada awal Perang Dunia II. Selama Olimpiade Musim Panas 1936, Dassler memperlengkapi pemenang medali emas Jesse Owens dengan sepatu. Pada tahun 1973, putera Adi, Horst Dassler mendirikan Arena, produsen peralatan renang. Setelah kematian Adolf Dassler pada tahun 1978, putera dan menantunya Käthe mengambil alih manajemen. Adidas diubah menjadi perusahaan terbatas swasta pada tahun 1989, namun tetap menjadi hak milik keluarga hingga penawaran umum perdananya pada tahun 1995. Menyebut kata 'Adidas,' orang akan mengasumsikannya dengan produk sepatu, kaos, atau peralatan olah raga. Kalau Anda penggemar bola, dari setiap pertandingan yang ditayangkan lewat layar, Anda akan dengan mudah menemukan kata 'Adidas.' Di pinggir lapangan, pada kaos para pemain, atau pada bola yang ditendang kesana-kemari oleh pemain dari kedua kubu.

Menarik untuk diketahui apa itu singkatan dari Adidas. Pernah, beberapa waktu silam di negeri ini 'Adidas' dipanjangkan menjadi 'Ayah dan ibu doakan aku selalu.' Tapi di luar negeri banyak orang menguraikannya menjadi All Day I Dream About Soccer. Tapi, singkatan itu tak benar. Kata 'Adidas' ternyata merupakan kependekan kata dari 'Adi Dessler,' sang penemu dan pendiri Adidas. Adolf Dassler menggunakan nama panggilannya ''Adi'' sebagai nama perusahaannya yang kini dikenal sebagai Adidas.

Dassler bertekad menciptakan sepatu berforma tinggi bagi atlet di Jerman dan di seluruh Eropa. Pada 1925 di sebuah desa kecil di Jerman, Herzogenaurach, barat daya Nuremberg, Adolf ''Adi'' Dassler'' mulai menghidupkan 'tiga strip' lambang Adidas. Adi menciptakan Adidas setelah menyadari adanya kebutuhan performa sepatu atletik. Keluarga Dassler merupakan keluarga yang kaya warisan dalam persepatuan.

Saudara laki-laki Adi, Rudolf Dassler, misalnya, menciptakan merek 'puma' pada 1948 setelah berselisih dengan Adi. Dan anggota keluarga Dassler lain, yang bernama juga Adi Dassler -- persis nama kakeknya, sang pendiri Adidas, meluncurkan perusahaan sepatu sendiri, AD, yang mengkonsentrasikan produknya pada alas kaki untuk berpetulangan dan untuk orang-orang di pinggiran kota.

Kembali ke Adi Dassler. Bertahun-tahun Adidas terus melakukan upaya perbaikan produksinya. Banyak orang kemudian mengaitkan perjalanan waktu ini dengan mutu, gaya, dan reputasi Adidas. Saat ini Adidas merupakan pemasok sepatu atletik terbesar di Eropa. Ia menduduki peringkat terbesar kedua di seluruh dunia. Produk Adidas dijual di hampir 200 negara. Pada 1994 sendiri penjualan Adidas mencapai tiga miliar dolar. Dan pada akhir 1995 Adidas masuk bursa.

Pendiri Vans

Paul Van Doren, lahir tahun 1930, tinggal di boston, keluar sekolah waktu dia baru naik ke kelas 3 smp.Akhirnya memutuskan untuk serius dalam hobinya, berkuda.Umur 14, dia sudah memulai ngetrek2 kuda dalam beberapa race lokal dan dapet nickname : 'dutch the clutch' karena stylenya yang aneh dalam berkuda. Ibunya kesal melihat dia kerjanya hanya bermain kuda, tidak menghasilkan uang, akhirnya dia dipaksa untuk kerja di pabrik sepatu sebagai buruh bikin sepatu dan penyapu lantai.

Dalam 20tahun kerja di pabrik sepatu dengan merek Randy's tersebut, dibantu keuletannya bekerja, dia naik trus pangkatnya menjadi vice president dari Randy's. Sesudah itu, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu itu, pindah ke southern california, membuat perusahaan baru bersama sahabat & adiknya. Dia akhirnya berhasil bikin perusahaan baru yang bernama Van Doren Rubber Company. Waktu itu,cuma ada 3 merek yg bikin vulcanized shoes atau (bisa dibilang) sepatu keds yaitu Randy's,Keds dan Converse. Sekarang, say welcome to Vans. Peristiwa pada taun 1966 ini sekarang terkenal dengan istilah : The Birth of The California Style.
waktu untuk menyiapkan sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem cukup lama juga. Sebelum toko itu dibuka,di depan pintunya terdapat tulisan 'Opening January!'. waktu bulan Januari persiapan belum selesai,tulisannya diganti jadi 'Would You Believe February?'. tapi akhirnya tokonya buka pada tanggal 1 maret 1966. Pada hari pertama, terdapat 16 orang yg datang ke toko,melihat-lihat contoh sample sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli terus disuruh dateng lagi sorenya. Setelah dapet order si Paul Van Doren dan teman-teman langsung cepat-cepat masuk ke pabrik dan bikin sepatunya. Harga sepatu vans waktu pertama keluar = $ 4.99 sistem ini yg dianut vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu,setelah toko mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di toko.Lalu dia bilang "ini pinknya bagus,tapi saya ingin pink yang lebih terang,itu juga kuningnya bagus,tapi ingin yang lebih tuaan kuningnya".si Paul Van Doren berfikir,'tidak mungkin saya bikin 5 jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis lagi buat warna yg lain' trus dia langsung bilang "gini aja deh,mbak bawa kain dengan warna yg mbak suka,nanti kita bikinin sepatunya". mulai saat itu, vans terkenal dengan konsep 'custom shoes'.Vans jadi makin terkenal waktu mereka memulai membuat sepatu untuk sekolah-sekolah,team-team olahraga & cheerleader di seluruh California selatan.Pada taun 1975 dua orang skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacey Peralta ingin bikin sepatu custom yg lebih custom lagi.Sehabis berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian tumit dan dikasih label 'Off The Wall',yang mulai hari itu jadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai mensponsori kedua skater-skater tadi.Mereka Membayar Stacey Peralta sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu Memakai sepatu Vans dimana pun dia berada.

Pada akhir taun 70an anaknya Paul Van Doren, Steve Van Doren melihaat sepatu temennya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak kaya papan catur.Dia langsung berbicara sama Ayahnya,Lalu dia bikin slip-on checkerboard dengan warna putih bahan canvas dan warna item bahan karet di susun menjadi kotak-kotak, Lalu mereka mengeluarkan sepatu tersebut. Pada waktu yg sama,orang Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu buat bikin film,Lalu Vans akhirnya mengirim stock checkerboard slip-ons dalam jumlah besar.Orang-orang film Fast Times at Ridgemont High itu langsung jatuh cinta & tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu itu di cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka bikin scene di mana salah satu karakter film dipukul kepalanya pake sepatu tersebut.Setelah film itu keluar, Vans langsung kebanjiran order. Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu ke luar California mendadak dapet order dari seluruh Amerika. Ini menjadi kelahiran salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampe sekarang yaitu The Checkerboard Vans Slip-Ons.

Awal 80'an,adik Paul Van Doren,Jim,co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds.Mereka membuat sport shoes.Mereka ingin menyaingin nike,adidas,reebok dan puma.Bisa dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapet dari penjualan Vans checkerboard slip-ons yang fenomenal, mereka hambur-hamburkan dengan membuat sepatu sport yang tentu saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang simple.Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket, sepakbola, tennis, baseball, gulat.Walaupun si Jim dinasihatin oleh Paul Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingin nike yg sudah mapan, tetapi si Jim tidak mau mendengar.Resultnya bisa ditebak,Vans merugi besar dan utang $11juta-12juta dan akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang sama perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport mereka. Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarin dari Vans dan Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans.Paul langsung meres otak banting tulang untuk membayar hutang.Dia memulai dengan cara merubah material sepatu Vans.Mereka cuma beli material dari perusahaan tempat mereka mengutang.Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang.Akhirnya setelah 3 tahun, Hutangnya lunas.Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak menjalankan bentuk promosi.Sialnya waktu itu ada perusahaan baru muncul yang berada di segmen yg sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka langsung promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu.Tahun 88,Steve Van Doren diajak Ayahnya main tenis.Dia tahu kalau Ayahnya tidak pernah dan tidak bisa main tenis.Jadi dia berfikir Ayahnya ingin berbicara serius.Ayahnyanya bilang 'steve,apa yang ingin kamu jawab kalo ada orang datang ke kamu lalu menawar $75juta buat perusahaan kamu?' si steve tanpa pikir panjang menjawab 'jual.Ayah sudah siap untuk pensiun,enjoy life.apapun yg terjadi sama steve,steve akan baik-baik saja'.Akhirnya Vans dibeli oleh perusahaan McConval-Deluit Corp.Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada mereka selama 10tahun kedepan.Mereka yang mengatur Vans dengan membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.

Pada tahun 90an produksi mereka turun sehingga semua bentuk produksi dipindah ke luar Amerika di China tepatnya.Mereka juga memulai lebih involve dengan culture anak muda waktu itu.Teori mereka,target mereka yaitu teenagers,65% laki-laki dan 35% perempuan dan anak-anak muda di bawah 16 tahun belom bisa bawa mobil kemana2 (ga punya sim) jadi apa yg mereka lakukan?main skate, maen surf, bikes and stuff.Jadi mereka mengakomodasi those excact things.Mereka membuat The Warped Tour dengan menonjolkan musik punk-pop melodics yang populer di kalangan ABG labil waktu itu.Mereka membuat The Vans Triple Crown Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk sampe jadi skater kaya raya sekarang.Hollywood juga ngebuat film yang judulnya Lords of Dogtown yang more or less menceritakan skateboard & Vans.Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan bernilai $400juta.VF corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan semacam research2 dengan membeli perusahaan youth culture.Mereka pernah membeli Billabong,Quiksilver dll.